[Review] Hoshi no Koe (Voice of a Distant Star) 「ほしのこえ」

Film pertama yang dibuat oleh Makoto Shinkai.
Saya agak samar-samar tentang cerita ini.
Tapi saya akan berusaha membuat review ini tanpa me rewatch anime ini.

Ah udahlah saya males ngomong:(
Kenapa sih saya selalu buat review anime feel? :'v

Perhatian! Artikel ini mengandung spoiler berat. Resiko ditanggung sendiri.
Di artikel sebelumnya, saya pernah bilang kalau saya 'phobia' sama luar angkasa kan?
Sebenernya itu ga bener-bener phobia. Tapi aku ngerasa takut aja sama luar angkasa.
Berawal dari anime ini.

Informasi umum bisa kamu cek disini. 
Anime ini rilis dia bioskop pertama kali pada tahun 2002.
Ya ampun. jadul banget. saya aja belum lahir haha:v
Mulanya, si cewe dan cowo, Mikako dan Noboru adalah teman yang sangat akrab.
Hingga suatu hari, Mikako harus menjalankan misinya keluar bumi. Iya keluar angkasa. Seorang wanita.
Selama diluar angkasa, dia selalu membawa hpnya. Itu ia pakai untuk berkomunikasi dengan Noboru.
Ternyata, Mikako ini harus menjalankan misi ketempat yang semakin lama semakin menjauhi bumi. Selain ia semakin sulit menghubungi Noboru, nyawa dia juga terancam. Selama perjalanannya, ia bertemu mahluk-mahluk aneh yang nampak seperti monster yang jahat. Siapa tau diluar sana monster nya lebih banyak?
Pesan-pesan yang dikirim Mikako, bisa diterima Noboru 1 tahun kemudian. Bahkan lebih!
Bayangkan perasaanmu bila menjadi salah satu dari mereka. Ini the real LDR :'v
Noboru yang tinggal di bumi tiap harinya terus tumbuh dan berkembang. Hingga diumurnya yang sudah 20 tahun lebih pun, Mikako diluar sana masih tetap berumur 14 tahun.
Disini mulai ngefeel berat.
Ternyata mereka saling mencintai. Tapi cinta mereka terhalang ruang dan waktu.
Dasar Makoto Shinkai!
Singkat cerita,
saya lupa akhirnya:v
Nonton sendiri aja. Ga nyesel nyesel amat kok(?)
Yang mungkin saya sesali dari menonton anime ini adalah
Artnya._.
anda tahu 2002 itu seperti apa? :'v
Tapi untuk robotnya sih udah lumayan
Acung jempol deh buat Shinkai wkwk
Durasinya cuman 25 menit. Tapi romance, mecha, space, adv, semuanya ada :'v
Anime ini juga ada manganya.
Nah... menyambung artikel sebelumnya, 'kenapa saya bisa takut sama luar angkasa?'
1. Setelah menonton berbagai macam anime tentang luar angkasa, dan dari beberapa ilmu pengetahuan yang saya temukan di dunia nyata, luar angkasa itu luaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssssssss beud. Ga kebayang seberapa luas nya luar angkasa. Ga ada ujungnya. kalo kamu tersesat, mampus.
2. Ga kaya bumi yang berbentuk ruang, luar angkasa itu terlalu terbuka._.
3. Saya nonton Macross series, yang semuanya diluar angkasa. Kalo ngeliat mereka bertarung, saya agak senang. Kenapa? rasanya luar angkasa jadi ga sepi-sepi amat. Kalo kita ketinggalan di luar angkasa, ga ada gugel maps yang bisa bantuin kamu.
4. Masih dari Macross, waktu saya nonton M. Frontier, ketika Luca, si shota imut itu tali ngecek armadanya, ada seseorang yang memotong alat pernapasannya. KEBAYANG KAMU MATI DILUAR ANGKASA KARENA KEHABISAN NAFAS, DAN KAMU TEROMBANG-AMBING DI LUAR ANGKASA?!
5. Terlalu banyak hal yang belum bisa kita buktikan diluar angkasa.
6.  Sudah banyak saya menonton anime bertema 'Distopia' atau perang antar umat manusia, pasti ujung-ujungnya ke luar angkasa ._.
7. SEBEGINI BENCINYA KAH SAYA PADA LUAR ANGKASA?! Jujur, saya ga takut sama alien. Tapi hal semacam ini yang bikin saya takut. Kalo kita sering keluar angkasa, banyak juga penyakit yang bisa datang pada kita. Contohnya jantung, dan lain sebagainya.
8. Semua ini ciptaan Tuhan. bagi saya yang beragama islam, kita semua tahu ada langit ketujuh. Saya udah ga kebayang lagi itu kaya gimana.

Yasudahlah. Mungkin masih banyak alasan saya. Maaf kalo saya jadi nakut-nakutin anda.-. Ini semua memang ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kalo kita terlalu mikirin seperti apa alam semesta ini dimata Tuhan, itu ga akan masuk ke akal kita. Yang ada kita gila.-.

Tambahan: Saya ga suka hal-hal berbau retro. Kenapa? Itu jadul dan menyeramkan. Titik.

Ya sekian curhatan dari saya lagi:(

Ringkasan:
Story: 8
Art: 6
Music: 7
Enjoyment: 5
Overall: 7

Intinya...
Ya begitu.

Dah!

[Review] Shelter



Udah nontonnya?
Bagus?
Rame?
Atau...
Biasa aja?

Asal kalian tau, saya kemarin habis baca Tokidoki langsung nonton MV ini :'v
Saya pun kembali memenuhi ember dirumah

Baik. Langsung saya buat review aja ya~
Perhatian! Artikel ini mengandung spoiler berat. Resiko ditanggung sendiri.
Sebelumnya, saya sudah membaca sinopsisnya terlebih dahulu. Berikut adalah sinopsisnya.
"Shelter mengisahkan tentang Rin, seorang gadis berusia 17 tahun yang terus menerus hidup sendirian di dalam dunia simulasi. Setiap hari Rin bangun di kenyataan buatan dan menggunakan tablet miliknya untuk mengendalikan dan menghadirkan simulasi baru yang indah untuk dirinya. Hingga suatu hari semuanya berubah, Rin akhirnya mengetahui tujuan sebenarnya yang menyebabkan dirinya tinggal didalam sebuah simulasi."
Ok. Dari sinopsis nya udah ada hawa-hawa apa gitu yakan(?)
Informasi lengkapnya, ada di deskripsi video nya ya.
Porter Robinson dan penulis lagu Madeon merilis lagu SHELTER pada bulan Agustus lalu.
Dan akhirnya dibuatlah story, hingga animenya bersama dengan A-1 Picture.
First impression saya setelah beres nonton anime ini,
"Saya phobia luar angkasa sepertinya."
Bukan tanpa alasan. Mungkin saya akan membahasnya diakhir.

Banyak orang yang memuji Shelter, hingga menginginkannya menjadi film layar lebar. Tapi ga sedikit juga yang menghujatnya, "Lagunya ga cocok" "Lagunya aneh. Padahal MV nya bagus..." dan lain sebagainya.

Awalnya, ya seperti menurut sinopsis.
Kesananya, mulai lah dikupas cerita sebenarnya.
Pada waktu itu, dunia mengalami distopia. (buat yang ga tau apa itu distopia, bisa cek di wikipedia ya ^^)
Ayahnya si Rin ini, mengurus Rin seorang diri. Karena istrinya meninggal saat Rin masih kecil.
Karena tau dunia mengalami distopia, ayahnya pun membuat sebuah projek agar Rin bisa tetap bertahan hidup. Saya juga ga begitu mengerti gimana cara kerja alat buatan ayahnya. Tapi seperti tampak pada video, alat itu membuat Rin tak sadarkan diri, namun dalam pikirannya, ia dapat bergerak bebas dan menciptakan apa saja dengan tabletnya
 Akhirnya, Rin kecil yang tak tahu apa-apa, dikirim ayahnya menuju keluar angkasa yang luasnya tak terhingga. Tentu saja ayahnya tidak ikut. Ia pun mati bersamaan dengan hancurnya dunia.
Awalnya, Rin ga ingat apapun tentang hal tersebut. Tapi karena semakin lama ia penasaran, mengapa ia selalu sendiri di dunia itu, ingatannya pun sedikit demi sedikit terpulihkan.

Ya begitulah singkatnya.
MV ini hanya berdurasi 6 menit.
Namun ceritanya... :(

Saya pun akhirnya menemuka beberapa fact dari OA di LINE. Berikut fakta yang sudah saya revisi.

1. Pesan yang didapat Rin di akhir video adalah sebagai berikut, (Bahasa Inggris)

To: Rin
From: Dad

There was just so little time after you were born.
I don't know how much love I managed to pour into raising you after your mom died...
But your smile kept me going.
I would like to have come with you, but I couldn't.
I wanted you to forget everything and move on...
I knew you'd be alright. But you'll get lonely, and remember.
I know you'll grow strong, and read this letter someday.
I really wish we could have spent more time together. I'm sorry.
You were so young back then, too young to understand what they meant. So let me repeat...
My final words to you.

The final word nya adalah monolog yang dilakukan oleh Rin

The chorus is in the girls pov, the dad's were everything else.
dad: "I could never find the right way to tell you. Have you noticed I've been gone? Cuz I left behind the home you made me But I will carry it along"

Rin: "and its a long way forward So trust in me I'll give them shelter like you've done for me And I know I'm not Alone You'll be watching over us Until You're gone."

us: the girl and her bear

dad: "When I'm older I know that I'll be silent beside you And the words won't be enough. And you will need to know it inside our faces And it will carry on for us"

Rin: "And it's a long way forward So trust in me I'll give them shelter like you've done for me And I know I'm not alone You'll be watching over us Until You're gone. "

Ah sudahlah:( saya ga bisa berkata-kata lagi:(

2. 2539 hari itu sama dengan 6 tahun 11 bulan 16 hari

Sedangkan pesan yang didapat oleh Rin di hari ke 2555, sama dengan 7 tahun pas.

WTF sekali cerita ini:(
Saya udah ga tau lagi mau ngomong apa. Udah ga bisa berpikir:(

Akhir kata, mari kita dukung terus orang-orang dibalik karya ini, semoga mereka dapat terus berkarya, bisa menginspirasi kita, dan bermanfaat untuk sesama manusia(?)

Maaf kalau artikel kali ini ga disertai banyak foto, karena saya males nge screenshot :v

Rangkuman untuk semuanya:
Story: 9
Art: 8
Music: 6
Enjoyment: 8
Overall: 9

Saya akan membahas alasan saya 'phobia' dengan luar angkasa di artikel yang akan datang. Jadi tungguin aja ya!

Terimakasih dan sekian~

[Review] Tokidoki (Manga)

Perhatian! Artikel ini mengandung spoiler berat. Resiko ditanggung sendiri.

Apa yang terlintas dipikiranmu saat Naoshi Komi, mangaka yang terkenal dari seri Nisekoi, kembali beraksi, setelah kemarin menamatkan Nisekoi?
Awalnya saya bodo amat. Udah males sama yang namanya HAREM.
Singkat cerita...
Banyak diberitakan kalau Komi-sensei akan membuat oneshot. Pas kita lihat oneshot nya...
Hanya ada 2 chara di halaman pertama.
Apa ini ga bakal jadi harem? Kalo engga ya, bisa dicoba.
Rilis tanggal 20 Oktober 2016. Saya pun menunggu dengan sabar, tapi ga bener-bener nungguin sih.
Malam ini, tepat tanggal 22 Oktober 2016, saya baru inget kalo manga ini sudah rilis. Saya pun akhirnya mencari di internet.
Sebelum itu, saya udah baca sinopsis dari bebagai sumber.
Oke. Ini manga feels non harem rupanya. Pikir saya.
Begini sinopsisnya...
Manga Tokidoki ini menceritakan kisah sang protagonis bernama Iijima Hato yang bertemu gadis pindahan yang hanya memiliki 220 juta detak jantung lagi sebelum dirinya meninggal. Kira-kira 6-7 tahun lagi.

Oke. Kesimpulannya? Cewe nya, Takagi Hatsu, yang mati? Yakin?
Nah setelah saya ngomong gini, apa yang ada dibenak kalian?
Cowo nya yang mati?

 























Iya, dua duanya mati. Dan laki-laki nya dulu yang menjemput ajal.

Ya udah, saya mulai cerita garis besarnya aja ya.

Awalnya, cowonya yang tertarik dengan si cewe.
Suatu hari, Hato, atau yang biasa dipanggil Poppo, ga sengaja ngeliat Hatsu lagi ganti baju di UKS. Di dadanya, seperti tertancap sesuatu. Dari situlah, si Hatsu mulai cerita tentang penyakit langka dengan perbandingan 1:1 juta orang, yang dideritanya. Dari situ, Poppo bertekad bakal bikin Hatsu ga mati sia-sia. Dia ngajak Hatsu jalan-jalan lah, main, pokoknya bikin "doki-doki (deg-degan)" dan bikin seneng.
Suatu hari, si Hatsu ketahuan punya suara baguuuuussss banget. Akhirnya diajaklah dia masuk kedalam band nya Poppo. Hatsu pun mulai buka-bukaan dengan anggota band tersebut.
Beberapa minggu lagi, akan diadakan Bunkasai (Festival Budaya). Mereka pun mempersiapkan segala sesuatunya. Hingga pada hari H datang...
Saat Hatsu lagi cari udara segar, tiba-tiba petikan gitar kesayangan dia jatuh ke daerah hutan belakang sekolah. Dia pun ngadu ke Poppo. Poppo akhirnya mencarikan untuknya.
Saat berhasil ditemukan, bukan Poppo yang kembaliin, tapi temen bandnya.
Ternyata oh ternyata...

Poppo mengidap penyakit yang sama. Dan sisa umur dia lebih sedikit dari Hatsu. Cuman 15 menit. Apalagi, setelah dia lari-larian nyari petikan gitarnya Hatsu.
SAYA SIH UDAH CURIGA.
Karena beberapa kali, ada bagian temennya yang di close up, terus kata temennya itu juga (yang kaca mata), "Jangan terlalu memaksakan dirimu."
APA COBA INI:(

Poppo pun meninggal disekolah pada umur 17 tahun ketika teman-teman band nya manggung (Si Poppo emang nyuruh Hatsu dan temen temennya manggung tanpa dia).

Hatsu pun tak terpuruk. di 1 halaman terakhir, diceritakan bahwa Hatsu, yang sangat menyukai musik ini, akhirnya menjadi song writer!
Hatsu akhirnya meninggal di umurnya yang ke 21 tahun.


Ya. Gimana? Komi-sensei memang hebat! Artnya bagus dan ini storynyaaaa:((
Saya bahkan berdebat dengan teman saya barusan,
"KENAPA GA DIJADIIN ANIME AJA?! KENAPA CUMAN ONESHOT. INI BERASA KAYA NGEDIPIN MATA DOANG" Ya... Begitu seterusnya.

Saya akui, saya kurang menyukai Nisekoi. Tapi saya juga belum membaca karya-karya Komi-sensei yang lain. Tapi Tokidoki memang luar biasa. 5 Jempol!

Ringkasan:
Art: 8
Story: 10
Enjoyment: 9
Overall: 9

Sekian curhatan saya soal manga ini. Mohon maaf apabila banyak kata-kata yang kurang berkenan, karena saya habis baper berat</3
Note terakhir, saya masih sulit untuk mencari kanji "Toki" jadi mungkin judul jepangnya nanti saja :v

Source: tertera di foto ya...
Terima kasih untuk semuanya!

Manfaat TIK dalam Belajar Sehari-hari



 Selamat siang semuanya!
Biarkan saya memperkenalkan diri saya sendiri. Nama saya Saffana Zahiya R. Orang-orang biasa memanggil saya Sasha. Saya asli orang Bandung. Saya baru saja mencicipi masa-masa SMA, alias, saya baru saja masuk ke kelas 10.
Dengan penjelasan demikian, tentu saya masih menjadi junior yang dianggap belum bisa apa-apa. Tapi ya, ini sudah 3 bulan sih, hehehe. Dalam 3 bulan terakhir ini, tentu saya tidak diam. Saya terkenal sebagai orang yang aktif hampir dalam segala hal. Jadi tentunya, saya sudah cukup aktif disekolah, terutama di dalam ekskul. Ekskul pertama yang saya ikuti adalah Bahasa Jepang dan IT. Janganlah kita membahas ekskul Bahasa Jepang dulu. Karena yang akan saya bahas disini adalah eksukl IT (Informasi & Teknologi) yang saya ikuti.
Jujur saja sih, bila dibandingkan, saya lebih aktif di ekskul Bahasa Jepang yang saya ikuti. Bukan tanpa alasan, tapi saya mengaku masih belum banyak pengalaman dalam dunia per-IT-an. Sementara, saya sudah mengusai beberapa hal dasar dalam Bahasa Jepang sebelumnya. Tapi bukan berarti saya ga update soal ekskul IT tersebut. Saya masuk kedalam group chat sosmed ekskul IT. Kakak kelas (bahkan alumni yang ikut group chat) dari ekskul IT sering mengirim selebaran tentang lomba-lomba yang berkaitan dengan IT.
Suatu hari, salah satu kakak kelas saya mengirim sebuah selebaran lomba menulis artikel oleh Pustekkom-Kemendikbud di group chat tersebut. Sekilas melihat syarat & ketentuan, tema, dan lain sebagainya, saya agak tertarik. Saya orang yang sangat suka dengan sastra. Menulis, literasi, dan sebagainya juga masuk kedalam list kesukaan saya. Saat saya lihat hadiahnya, dalam hati saya berpikir, waw juga nih hadiahnya. Uangnya bisa buat benerin laptop kali. Ya saya harus kerja keras sih. Tapi pada akhirnya saya merasa tidak terlalu tertarik. Jadi saya hanya menyimpan selebaran tersebut.
Saat kakak kelas saya mengirim selebaran itu, disekolah saya sedang berlangsung sebuah Edufair. Singkatnya, “Festival Literasi”. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung. Alhamdullillah, saya sempat bersalaman dan berbicara langsung dengan beliau saat menjaga stand pakaian hasil karya siswa-siswi kelas 10. Hehehe.
Kembali lagi ke topik, pada saat acara itu, saya mengikuti perlombaan membaca puisi. Dikelas pun, saya bertanggung jawab membuat antologi puisi sonian karya teman-teman sekelas saya. Alhamdullillah lagi, antologi puisi itu menang diposisi kedua. Yang membuat saya kaget adalah, ketika saya dipanggil kedepan lapangan, dan ternyata saya menang lomba membaca puisi di peringkat pertama! Senangnya…
Beberapa hari setelahnya, saya bertemu pembimbing ekskul IT, bu Lia namanya. Beliau belum terlalu mengenal saya. Tapi tampaknya, beliau tahu wajah saya, hanya tidak hafal nama saja. Saat berpapasan itulah, beliau berkata pada saya,
“Kamu ikutan lomba menulis artikel oleh Kemendikbud itu dong… Kamu tau kan tentang lomba itu? Kemarin baru juara kan?”
Saya balas, “Iya bu, kemarin udah dikirim di grup IT. Saya usahakan bu… Hehehe. Terimakasih bu.”
Setelah berbincang-bincang sebentar, akhirnya saya membulatkan tekad untuk mengikuti perlombaan tersebut. Saya buka galeri hp saya dan mulai mencermati segala yang ada pada selebaran tersebut.
Pustekkom? Saya pernah dengar namanya. Tapi dimana ya? Singkat cerita, saya pulang kerumah dan langsung menyalakan komputer dirumah. Saya pun mencari tahu apa itu Pustekkom.
Walah? Ini toh… Saya sangat familiar sekali dengan TV Edukasi. Dulu, saya senang sekali menonton channel tersebut. Rame soalnya. Terutama saat membahas segala sesuatu tentang sains. Itu favorit saya bangettt… Masih ada di TVRI, kan, kalau tidak salah? Jujur, saya sudah lama sekali tidak menonton channel itu. Terlebih karena dirumah saya TV udah ga laku. Hahaha. Beberapa minggu yang lalu, orang tua saya baru saja berlangganan TV kabel dari perusahaan Telkom. Saat saya lihat daftar channel yang tersedia, ada channel TV Edukasi. Sayangnya, untuk menikmati channel tersebut, saya harus menambah paket dan menambah biaya untuk itu.
Cukuplah kita membahas TV Edukasi. Saya masih kebingungan untuk mencari bahan pembahasan untuk lomba ini. Saat saya telusuri produk lain dari Pustekkom, saya menemukan BSE, atau bila panjangkan menjadi Buku Sekolah Elektronik. Rasanya saya pernah mendengar atau melihat nama BSE baru-baru ini. Dimana ya? Saya kembali bergumam. Saat sedang membereskan beberapa buku yang berserakan dikamar setelah belajar, tak sengaja saya menemukan tulisan BSE dipojok kanan atas buku tersebut.
“Ini BSE!” Seru saya. Saya langsung teringat, ketika saya SMP, saya benar-benar tidak membawa satu pun buku paket kesekolah. Tiap harinya, saya membawa laptop yang sudah berisi file buku paket yang sama seperti disekolah dalam bentuk pdf. Ini benar-benar memudahkan saya belajar. Cukup dengan satu laptop, dan saya tidak perlu berat-berat membawa buku paket yang setiap hari jumlahnya bisa lebih dari dua buku. Pernah waktu itu juga, saya ada keperluan ke Jakarta, kerumah nenek saya. Tepat di hari minggu. Padahal seninnya ada ulangan. Gimana ini? Walaupun sepupu saya yang tinggal di Jakarta juga satu tingkat dengan saya (ketika itu saya kelas 9), bisa saja buku yang digunakan berbeda. Ternyata benar saja. Beberapa buku kami berbeda. Tapi setelah dipikir-pikir sebelum pergi, saya kan punya file nya di laptop? Ya sudah, saya pun membawa laptop tersebut, dan menyempatkan belajar disana. Alhamdullillah nilainya cukup memuaskan haha. Terima kasih!
Jadi sudah ada 2 produk Pustekkom yang saya familiar dengannya. Tapi ternyata tak berhenti sampai disitu. Kemarin, tepat hari Kamis, tanggal 20 Oktober 2016, saya ada pelajaran fisika. Guru saya, yang biasa dipanggil ayah, karena keinginan beliau sendiri, memutar sebuah video tentang ‘Gerak Melingkar Beraturan’. Saat bagian pembuka, ada tulisan ‘Pustekkom’. Dan ternyata memang video itu adalah Video Pembelajaran buatan Pustekkom ditahun 90-an. Melihat kualitas video, gaya busana, rambut, dan lain sebagainya, memang cocok dengan era 90-an. Tapi tentu yang kami serap adalah pelajarannya.
Mungkin itulah beberapa produk yang saya nikmati secara tidak saya sadari. Setelah diperhatikan lebih jeli, ternyata IT sangat berperan dalam hal menimba ilmu. Tiap harinya, kita tak luput dari penggunaan IT. Ketika kita kesulitan mencari jawaban tugas (bukan ulangan loh ya!), kita dapat dengan mudah mencarinya di internet. Karena banyak sekali informasi yang tersebar di internet. Bahkan sekarang, ada web dimana kita bisa menuliskan soalnya, dan nanti akan ada orang yang menjawabnya.
Kemudian, ada  juga sosmed yang dipakai untuk berkomunikasi dengan teman-teman. Saya biasa bertanya pr, kerja kelompok, dan memberikan info yang bermanfaat dengan teman-teman lewat sosmed.
Diawal, saya bilang, kalo saya telah menguasai beberapa hal dasar dalam Bahasa Jepang. Itupun menjadi peranan internet dan IT. Saya tidak pernah les Bahasa Jepang sebelumnya. Tapi saya mempelajarinya secara otodidak dengan cara mencari info-info di internet.
Beberapa kali saya ulangan menggunakan aplikasi berbasis IT dan internet bersama guru Bahasa Inggris saya. Guru Bahasa Indonesia saya juga memanfaatkan hal tersebut. Kami disuruh untuk membuat karya tulis, lalu kirim ke Facebook, sehingga masyarakat luas dapat melihat kepiawaian murid-muridnya. Itu juga membuktikan betapa besarnya peranan IT dalam kehidupan kita. Apalagi yaa…? Mungkin kita cukupi saja, kalau saya ceritakan semuanya, akan memakan banyak tempat, hehehe.
Terakhir, dengan saya menyebarkan tulisan ini di dunia maya, saya juga ikut berpatisipasi dalam menyatakan kegunaan positif dari IT dan internet.
Tetapi tentu, dengan keberadaan hal positif dijagad dunia maya, ada juga hal negatif yang dibawanya. Ini menjadi pertanggung jawaban kita, dan bagaimana kita menghadapi hal tersebut. Karena tak selamanya, hal hal negatif tak bisa dihadapi. Kalau bukan dari diri kita sendiri, ya siapa lagi?!
Terlalu banyak yang bisa saya sampaikan. Untuk mengakhiri karya tulis saya ini, saya mengucapkan terima kasih banyak. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata. Karena sesungguhnya, kesempurnaan hanya milik Tuhan. Dan, semoga menjadi manfaat untuk kita semua!
Sampai jumpa!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...